Sabtu, 31 Disember 2011

Hukum Bayi Tabung Dalam Islam

Pertanyaan
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan singkat, bersama ini saya ingin menanyakan hukum insemenasi buatan, atau yang lebih dikenal dengan bayi tabung menurut Syariat Islam. Atas penjelasannya, saya ucapkan banyak terimakasih.
Wassalam
Mukhtar Ahmad, Aceh Utara.
Jawaban
Yth Sdr Mukhtar Ahmad,
Waalaikumus Salam, Wr. Wb.
Pengasuh menyampaikan kekaguman atas pertanyaan yang saudara ajukan. Untuk menjawabnya, pengasuh angkat ringkasan keputusan yang merupakan fatwa Majlis al-Majma’ul-Fiqh al-Islami (Islamic Fiqih Academy) di Makkatul Mukarrah beberapa waktu lalu.
Keinginan seorang wanita yang sudah berkeluarga yang tidak bisa hamil dan keinginan sang suami untuk mendapatkan anak dianggap sebagai sebuah tujuan yang dibenarkan syariat. Tujuan ini bisa dijadikan alasan untuk melakukan pengobatan (jika terkendala) dengan cara-cara inseminasi buatan yang dibenarkan syariat.

Insemenasi buatan di dalam rahim ada 2 cara dan di luar rahim ada 5 cara. Ketujuh cara atau macam tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sperma seorang suami diambil lalu diinjeksikan pada tempat yang sesuai dalam rahim sang istri sehingga sperma itu akan bertemu dengan sel telur yang dipancarkan sang istri dan berproses dengan cara yang alami sebagaimana dalam hubungan suami istri. Kemudian setelah pembuahan itu terjadi, dengan izin Allah, dia akan menempel pada rahim sang istri. Cara ini ditempuh, jika sang suami memiliki problem sehingga spermanya tidak bisa sampai pada tempat yang sesuai dalam rahim. Ini adalah merupakan cara yang diperbolehkan menurut syariat dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan umum yang disebutkan di atas. Ini dilakukan setelah dipastikan bahwa sang istri memerlukan proses ini supaya bisa hamil.
2. Sperma seorang suami dan sel telur istrinya, diambil lalu diletakkan pada sebuah tabung sehingga sperma tadi bisa membuahi sel telur istrinya dalam tabung tersebut. Kemudian pada saat yang tepat, sperma dan sel telur yang sudah berproses itu (zigote) dipindahkan ke rahim sang istri, pemilik sel telur, supaya bisa berkembang sebagaimana layaknya janin-janin yang lain. Ketika masa mengandung sudah berakhir, sang istri akan melahirkannya sebagai seorang anak biasa, laki ataupun wanita. Inilah bayi tabung yang telah dihasilkan oleh penemuan ilmiah yang Allah mudahkan. Proses melahirkan seperti ini telah menghasilkan banyak anak, baik laki maupun perempuan atau bahkan ada yang lahir kembar. Berita keberhasilan ini telah tersebar melalui berbagai media massa. Cara ini ditempuh ketika sang istri mengalami masalah pada saluran sel telurnya. Hukum insemenasi cara ini adalah boleh menurut tinjauan syariat, ketika sangat terpaksa, dengan tetap menjaga ketentuan-ketentuan umum yang di atas sudah terpenuhi.
Pada dua cara yang diperbolehkan ini, majelis Majma’ul Fiqh al Islami menetapkan bahwa nasab si anak dihubungkan ke pasangan suami istri pemilik sperma dan sel telur, kemudian diikuti dengan hak waris serta hak-hak lainnya sebagaimana pada penetapan nasab. Ketika nasab ditetapkan pada pasangan suami istri, maka hak waris serta hak-hak lainnya juga ditetapkan antara si anak dengan orang yang memiliki hubungan nasab dengannya.
3. Sperma seorang lelaki diambil lalu diinjeksikan pada rahim istri orang lain sehingga terjadi pembuahan di dalam rahim, kemudian selanjutnya menempel pada dinding rahim sebagaimana pada cara pertama. Metode digunakan karena sang suami mandul, sehingga sperma diambilkan dari lelaki lain.
4.Pembuahan di luar yang diproses pada tabung antara sperma yang diambil dari seorang suami dan sel telur yang diambil dari sel telur wanita lain yang bukan istrinya, dikenal dengan sebutan donatur. Kemudian setelah terjadi pembuahan baru dimasukkan ke rahim istri pemilik sperma. Cara ini dilakukan ketika sel telur sang istri terhalang atau tidak berfungsi, akan tetapi rahimnya masih bisa berfungsi untuk tempat perkembangan janin.
5.Pembuahan di luar yang diproses pada tabung-tabung antara sperma laki-laki dan sel telur dari wanita bukan istrinya. Kemudian setelah pembuahan terjadi, baru ditanam pada rahim wanita lain yang sudah berkeluarga. Cara ini dilakukan ketika ada pasangan suami-istri yang sama-sama mandul, tetapi ingin punya anak; sedangkan rahim sang istri masih bisa berfungsi sebagai tempat pertumbuhan janin.
6.Pembuahan di luar yang diproses pada tabung antara dua benih pasangan suami istri. Kemudian setelah pembuahan itu berhasil, baru ditanamkan pada rahim wanita lain (bukan istrinya) yang bersedia mengandung janin pasangan suami istri tersebut. Cara ini dilakukan ketika sang istri tidak mampu mengandung, karena ada kelainan pada rahimnya, sementara organnya masih mampu memproduksi sel telur dengan baik. Cara ini juga ditempuh ketika sang istri tidak mau hamil dengan berbagai alasan. Maka dia meminta atau menyewa wanita lain untuk mengandung bayinya.
7.Sperma dan sel telur diambil dari pasangan suami istri, lalu setelah mengalami proses pembuahan pada tabung, sel telur yang sudah dibuahi itu dimasukkan ke dalam rahim istri lain (kedua misalnya) dari pemilik sperma. Istri yang lain ini telah menyatakan kesediaannya untuk mengandung janin madunya yang (misalnya) telah diangkat rahimnya.
Pandangan Syariat Islam terhadap macam insemenasi ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh, baik yang pembuahannya di dalam ataupun di luar rahim merupakan cara-cara yang diharamkan dalam syariat Islam, tidak ada alasan untuk memperbolehkan walaupun salah satu diantaranya. Karena kedua benih, sperma dan sel telur dalam proses tersebut tidak berasal dari satu pasangan suami istri atau karena wanita yang menyatakan kesediaannya untuk mengandung janin tersebut adalah wanita ajnabiyah (orang lain).
Demikianlah, kesimpulan masjlis tersebut, semoga dapat menjadi jawaban terhadap pertanyaan saudara dan para pembaca Serambi Indonesia.
Wallahu A’lamu Bish-Shawab
* Prof. Dr. Tgk. H. Muslim Ibrahim, MA adalah Ketua Umum MPU Aceh
Sumber: serambinews.com

Jumaat, 30 Disember 2011

Keindahan Islam

Sejarah Bayi Tabung Uji.

Ahli-ahli sains telah lama membuat kajian mengenai kemungkinan seseorang wanita boleh hamil tanpa mengadakan hubungan jenis dengan lelaki. Kehamilan akan berlaku apabila air mani lelaki dapat menyusup masuk ke anggota peranakan. Walau bagaimana pun, perkara ini dianggap menyimpang jauh di fikiran orang-orang dahulu dan sekadar berlegar menjadi dongengan dan kisah khayalan. Selain itu, kehamilan sebegini diangkat menjadi silsilah kelahiran pimpinan agama Hindu dan Buddha.

Saintis ulung, Ibnu Khaldun dan beberapa orang ahli falsafah Islam sebelum beliau seperti Ibnu Sina dan al-Farabi telah mencetuskan idea penciptaan yang menyerupai persoalan yang kita bincangkan ini. Idea sebegini dikemukakan ketika beliau membahaskan perihal kimia mengikut pendapat generasi terdahulu di dalam penulisan Muqaddimah beliau yang mahsyur. Beliau berkata, :

“Berpegangkan apa yang disebut oleh Ibnu Sina, Al-Farabi dan Al-Toghrani, manusia berkemungkinan akan terjadi daripada mani di dalam suasana tabi’e yang bersesuaian”.

Suasana tabi’e yang dimaksudkan adalah rahim. Kemudian Ibnu Khaldun berkata lagi :

“Apabila kita menerima kemungkinan tersebut dengan membuat pemerhatian dan penelitian kepada unsur-unsur, perbandingan, lingkungan dan aturcara kejadian di dalam rahim, penyelidikan terhasil memperincikan bahawa kejadian manusia benar-benar terbentuk sebegini tanpa ada suatu percanggahan dengan teori.”

Ibnu Khaldun merupakan saintis Arab muslim yang menerima kejadian manusia daripada mani, walau bagaimana pun, teori ini agak jauh dan kabur pada persepsi beliau lantaran pencapaian ilmu di zaman tersebut belum melewati tahap penemuan ini, sebagaimana kata beliau :

“Angkara cangkatnya pengetahuan manusia.”

Walaupun begitu, dalam memperkatakan sains kemanusiaan, Ibnu Khaldun menerima bahawa manusia terjadi dengan suatu proses yag cukup kompleks. Kata beliau :

“Bukanlah sesuatu yang mustahil dari sudut kelebihan dan tabiat, tetapi akal dan pengetahuan manusia tidak mampu mencapai kenyataan manusia diciptakan daripada mani, melalui kewujudan persekitaran yang sesuai.”

Dengan perkembangan penyelidikan dan pengetahuan dalam menentukan unsur-unsur yang tepat, terhasillah suatu penemuan yang dinamakan ‘bayi tabung uji’. Pencapaian sains terkini telah mampu menyediakan praktikan teknologi yang membentuk suasana dan persekitaran yang bersesuaian untuk menghasilkan kejadian manusia daripada mani, melalui proses dan kawalan yang sempurna dan padu.

Kisah penemuan ‘bayi tabung uji’ tersebar luas di mutakhir ini. Pelbagai penyelidikan dan eksperimen dijalankan oleh doktor-doktor perubatan Amerika dan begitu mendapat perhatian rakyat negara tersebut. Suatu percubaan memindahkan janin berusia lima hari dari rahim ibunya ke rahim perempuan kedua telah dibuat. Bayi ini dikandungkan selama sembilan bulan dan berjaya dilahirkan.

Untuk pertama kali dalam sejarah, seorang warga Australia berjaya melahirkan anak yang dipesum (1) daripada ovum wanita kedua. Kejayaan ini mendapat liputan istimewa dan disiarkan oleh akhbar De Bare (Perancis). Antara kandungan liputan tersebut :



(1) Percantuman sperma dan ovum (istilah utara semenanjung Malaysia)


“Seorang wanita yang tidak diketahui latar belakang dirinya telah menawarkan diri untuk menjadi ibu eksperimen, di Pusat Perubatan Long Beach. Kehadirannya disambut dan diterima doktor-doktor disitu dan memberitahunya bahawa segala persediaan untuk gerak amali eksperimen persenyawaan buatan telah dibuat. Eksperimen amali tersebut selamat dijalankan dengan mudah dan tanpa masalah.

Selepas lima hari, doktor telah mengesahkan pengovulan benih telah berlaku di rahim wanita tersebut. Bermula saat itu, kejayaan eksperimen yang dijalankan menajdi suatu kisah yang begitu menarik dan menggembirakan. Impian tinggi yang menjadi kenyataan itu dikemuka dan diserahkan kepada satu pertubuhan di Amerika, yang dinamakan Agensi Pertubuhan dan Penyelidikan Ilmu Sains Genetik; yang berperanan mengatasi masalah kemandulan para wanita.

Wanita yang menjadi ibu kontrak untuk mengandungkan janin tersebut mendapat ganjaran sebanyak 250 dollar sebulan daripada agensi tersebut sebermula berada dalam penyeliaan doktor. Dan menjadi ibu ujian kepada lahirnya ‘bayi tabung uji’ pertama di dunia. Peringkat terakhir kontrak sempurna apabila Doktor John Foster melakukan pemindahan janin tersebut ke dalam rahim wanita ke dua.

Eksperimen menggunakan dua ibu untuk mengandungkan seorang ‘bayi tabung uji’ ini dijalankan bertujuan untuk membolehkan wanita kedua yang bermasalah, untuk turut hamil. Setelah sempurna proses pemindahan janin ke dalam rahim wanita kedua, janin tersebut telah dikandungkan dengan selamat genap 28 minggu. Bayi biologi yang ditunggu-tunggu tersebut dilahirkan (1) oleh ibunya yang berusia 30 tahun dan disambut dengan gembira. Manakala ibu asalnya tidak diketahui latar belakangnya sedikit pun. Bayi yang dilahirkan adalah sempurna dan cantik serta tiada beza dengan bayi-bayi biasa.

Daripada penemuan ini, masalah kemandulan yang dihadapi oleh sesetengah pihak akan dapat diatasi. Kebanyakan kemandulan berpunca daripada tiub fallopio yang tersekat dan ovari yang tidak dapat berfungsi untuk mengeluarkan ovum. Melalui penemuan ini, kehamilan boleh dilakukan dengan aplikasi benih yang disumbang oleh wanita lain.”

Walau bagaimana pun, aplikasi penemuan ini mendapat bantahan daripada sesetengah pihak kerana dikira sebagai perjanjian perut kontrak yang melibatkan penyewaan sementara rahim seseorang wanita kepada suami perempuan yang bermasalah untuk hamil. Melalui cara ini, bayi tersebut seolah-olah dibeli oleh perempuan yang mandul, kemudian dinasabkan kepada pasangan mandul tersebut secara ‘tabanna’ ( التبنى ) . (2)

Justeru, suatu alternatif telah dirintis oleh saintis Australia untuk mengatasi bantahan ini. Ovum wanita asing disenyawakan dengan sperma suami dan terus dimasukan ke dalam rahim isteri untuk dikandungkan. Sementara saintis Amerika meneroka cara tersendiri dengan menjalankan proses persenyawaan di dalam rahim perempuan pertama dan kemudiannya terus dikandungkan oleh perempuan yang ingin menjadi ibu kepada bayi tersebut. Kedua-dua penemuan ini telah menyumbangkan suatu kemajuan dalam ilmu sains genetik. Dalam hal ini, empunya ovum tidak dikira ibu kepada bayi yang dilahirkan, sebaliknya wanita yang mengandung dan melahirkan mendapat hak untuk menjadi ibu.

b) Proses kejadian Bayi Tabung Uji.

Menurut Doktor Mohamad Ali al-Bazz, di dalam penulisan beliau, ‘Kejadian Manusia, Antara Kemajuan Perubatan dan Penjelasan al-Quran’ (3) , proses kejadian bayi tabung uji secara zatnya sangat ringkas dan mudah. Asas pembentukan bermula dengan ovum diambil setelah keluar dari ovari dan diletakan di dalam radas khas dengan perlindungan cecair fisiologi yang sesuai. Kemudian mani lelaki dicantumkan dengan ovum tersebut untuk tersenyawa. Apabila persenyawaan telah sempurna membentuk zigot, sel tersebut akan membahagi dua, kemudian membentuk empat sel dan seterusnya membentuk lapan sel. Proses ini berlaku pada hari ke empat setelah berlaku persenyawaan, dan dinamakan tahap ‘morula’ yang menyerupai bentuk buah mulberri.

(1) Bayi tabung uji pertama di dunia, Louis Brown dilahirkan pada 25 Jun 1978M, Majalah al-Arabi Bil 242/1979.
(2) Menasabkan bukan anak sebagai anak sendiri.
(3) Judul Asal – Khalqul Insan Baina At-Tibb wal Quran. Terbitan Dar Saudiah, m/s 527.
Morula yang akan berubah membentuk bebola benih yang dinamakan ‘blastuta’, akan dipindahkan ke dalam rahim secepat mungkin. Blastuta akan melekat di dinding rahim untuk membentuk kejadian seterusnya dan kandungan dibesarkan sehingga dilahirkan.

Untuk menghasilkan bayi tabung uji, biasanya beberapa ovum diperlukan untuk disenyawakan dengan sperma. Menurut Doktor Zaid al-Kailani, ketua bahagian perubatan kemandulan di negara Jordan, lebih satu ovum diperlukan untuk proses persenyawaan kerana satu ovum sahaja tidak menjamin kejayaan proses tersebut. Di sinilah timbul keraguan tentang kemungkinan terdapat lebihan nutfah (zigot) di luar rahim. (1)




(1) Majalah Majma’ al-Fiqh al-Islami kali ke-2 bil 2 Juz 1 (1407H) 1986 m/s 493.

Khamis, 29 Disember 2011

Bayi Tabung Uji Diharuskan

KELEBIHAN manusia berbanding makhluk Allah lain adalah pada kemampuan akal dan fikirannya. Manusia dianugerahkan kelebihan akal sehingga mampu mencipta perkara baru yang tidak pernah terbayang dan terfikir oleh generasi sebelumnya. 
Bangsa jin mendiami bumi jauh sebelum terciptanya manusia. Namun, kerana keterbatasan akal mereka, Allah tidak memberi kepercayaan kepada mereka untuk menerokai dan memajukan alam ini. 
Kelemahan akal jin terbukti ketika Allah memerintahkan iblis, jin yang paling alim ketika itu, untuk menyebutkan al-Asma' (nama) benda yang ada di alam ini. Iblis gagal melakukan apa yang diperintah Allah.. 
Nabi Adam, meskipun baru dicipta ketika itu, dengan fasihnya dapat menyebut satu demi satu nama benda secara terperinci dengan kegunaannya sekali. 
Justeru, wajarlah kalau Dr Mohd Iqbal, filosof Islam dari India, menyatakan bahawa al-Asma' atau nama dalam al-Quran, sebenarnya bukan setakat mengetahui nama sesuatu, malah bermakna konsep ilmu pengetahuan itu sendiri. Ertinya, iblis tidak memiliki ilmu berkaitan masalah benda di bumi. 
Sehubungan itu, wajarlah kalau Islam mencela kepercayaan kepada tahyul, khurafat dan semua benda karut. Ini kerana ia menjatuhkan nilai kemanusiaan yang tinggi dengan cara memperhambakan diri kepada kelemahan iblis, jin dan syaitan. 
Dalam dunia perubatan, satu daripada kemajuan yang dicapai oleh manusia hari ini ialah proses melahirkan bayi melalui tabung uji atau dalam bahasa perubatannya in vitro fertilization. 
Sebenarnya, melahirkan bayi (reproduksi) adalah satu peristiwa yang alami dalam kehidupan manusia. Ini berlaku apabila sel telur lelaki (air mani) dan sel telur wanita (ovum) bertemu dalam tuba fallopi (rahim) seorang wanita. Pertemuan ovum dan air mani ini, di peringkat awal menjadi zigot, kemudian embrio dan selanjutnya janin. Selepas 36 minggu, akan lahirlah seorang bayi. 
Namun begitu, tidak semua pasangan dapat melahirkan anak dengan cara normal seperti di atas disebabkan permasalahan dalam organ reproduksi suami atau isteri. 
Satu daripada cara yang dapat ditempuh untuk dapat memiliki keturunan adalah dengan menggunakan in vitro fertilization atau kaedah bayi tabung uji. Usaha manusia untuk melahirkan keturunan dengan cara bayi tabung uji berhasil dengan kelahiran bayi tabung uji pertama pada tahun 1978, hasil kerja Edward Steptoe, yang diberi nama Lois Brown. 
Terdapat beberapa pendapat ula-ma berkaitan bayi tabung uji ini. 
Ada yang membolehkan dengan beberapa syarat, manakala ada pula yang menganggap ia haram kerana ia seolah-olah mengubah takdir Tuhan. 
Ulama yang membenarkan berpendapat, bayi tabung uji bukan mengubah takdir atau ciptaan tuhan. Sebab manusia atau doktor bukannya membuat sesuatu yang baru, tetapi hanya mengubah sedikit proses daripada yang biasa. 
Dan proses itu tidak terkeluar daripada apa yang disebutkan Allah dalam surah al-Mukminun, ayat 14, bermaksud: Kemudian kami jadikan manusia itu daripada air mani dalam tempat yang kukuh (rahim), lalu air mani tadi kami jadikan segumpal darah, darah itu kami jadikan sepotong daging, daging itu menjadi tulang, tulang itu kami bungkus dengan daging, kemudian kami ciptakan makhluk yang sempurna (manusia).  
Proses penciptaan manusia yang dikatakan dalam surah al-Mukminun ini tidak dapat dibantah oleh pakar-pakar ilmu dan tidak mungkin dapat mengubah proses ini. 
Secara khusus, permasalahan bayi tabung uji tidak disentuh dalam al-Quran mahupun hadis. Oleh itu, permasalahan ini adalah medan ijtihad agar umat Islam tidak jumud dalam berfikir dan dapat menjawab permasalahan manusia moden. 
Majoriti ulama berpendapat, bayi tabung uji dibenarkan dan hukumnya mubah (harus), dengan syarat, ia mesti dilakukan oleh suami dan isteri yang sah menurut syariah Islam. 
Ini berdasarkan hadis Ibnu Abbas, yang bermaksud: Bahawa dosa yang paling besar di sisi Allah selepas syirik, adalah seorang lelaki yang meletakkan air maninya di rahim perempuan yang tidak halal baginya. . 
Pertemuan ulama fikah Islam sedunia di Amman, Jordan pada 11 sehingga 16 Oktober 1986, membincangkan masalah bayi tabung uji ini dan menghasilkan beberapa keputusan mengenai pembahagian proses pembuatan bayi tabung uji ini. 
1) Apabila kesalahan ada pada pihak isteri, sehingga mereka mengambil ovum wanita lain untuk dicampurkan dengan air mani suaminya (ke dalam tabung uji atau langsung). Kemudian dimasukkan ke dalam rahim isteri lelaki itu. 
2) Apabila kesalahan ada pada pihak suami, sehingga keluarga ini terpaksa mengambil air mani lelaki lain untuk dicampurkan dengan ovum isterinya (dalam tabung uji atau langsung), lalu kemudian disuntikkan ke dalam rahim isterinya. 
3) Air mani suami dan ovum isteri dalam keadaan baik, akan tetapi mereka ingin melahirkan bayi melalui rahim perempuan lain, dengan cara mengambil air mani suami dan ovum isterinya dan disatukan (ke dalam tabung uji atau langsung), kemudian disuntik ke dalam rahim wanita lain (sewa rahim). 
4) Air mani suami dan isteri tidak baik atau inginkan benih orang lain, sehingga mereka mengambil air mani dan ovum orang lain untuk disimpan di (tabung uji atau langsung) disuntikkan ke dalam rahim isterinya 
5) Apabila lelaki itu memiliki dua isteri, di mana air mani suami dan ovum isteri pertama disatukan dalam tabung uji, kemudian disuntikkan ke dalam rahim isteri yang kedua. 
6) Percampuran air mani suami dan ovum isteri ke dalam tabung uji lalu disuntikkan ke dalam rahim si isteri. 
7) Air mani suami disuntikkan secara langsung ke rahim isteri sehingga berlaku pembenihan langsung di rahim isteri tanpa proses persetubuhan. 
Ulama yang bermesyuarat ketika itu, sepakat bahawa proses pertama hingga keempat adalah haram secara syariah. 
Proses kelima, keenam dan tujuh dibolehkan. 
Bagaimanapun, mereka berkesimpulan proses kelima adalah yang terbaik. Wallahu a'lam.

Rabu, 28 Disember 2011

Bayi Tabung Uji Menurut Islam

Bayi Tabung Uji Menurut Islam

Nuffnang Ads
0
Posted on October 25, 2010 by 
In Vitro Bayi Tabung Uji Menurut Islam
Bayi Tabung Uji Menurut Pandangan Islam
Soalan: Jiran saya mandul. Doktok menasihatkan dia mencuba kaedah bayi tabung uji. Adakah ini dibenarkan dalam Islam?
Jawapan:
Dalam persidangan ketiga (diadakan di Amman, Jordan, Safar 8 – 13, 1407 H/October 11 – 16, 1986 CE) Majlis Fiqh Islam menyemak kajian yang di hantar kepadanya mengenai persenyawaan in-vitro dan berunding dengan pakar dalam hal berkenaan. Maka, pihak majlis mengharamkan lima cara persenyawaan in-vitro dan menetapkan dua cara lain sebagai halal.
“Pihak majlis menetapkan seperti berikut:
Pertamanya, lima cara persenyawaan in-vitro berikut adalah haram sepenuhnya kerana ia mengakibatkan kecelaruan keturunan:
1. Persenyawaan yang dibuat dengan memasukkan sperma dari seorang lelaki kepada ovum dari seorang perempuan selain isterinya dan kemudian di masukkan ovum yang disenyawakan itu dalam uterus isterinya.
2. Persenyawaan yang dibuat dengan mensenyawakan ovum seorang perempuan dengan sperma dari seorang lelaki selain suaminya dan kemudian dimasukkan ovum yang disenyawakan itu dalam uterus nya.
3. Persenyawaan yang dibuat antara sperma dari seorang lelaki dan ovum dari isterinya dan kemudian ovum yang disenyawakan itu dimasukkan dalam uterus ibu tumpang.
4. Persenyawaan yang dibuat antara sperma dan ovum dari orang lain selain pasangan yang mahu menerima bayi dan kemudian ovum yang disenyawakan itu dimasukkan dalam uterus si isteri.
5. Persenyawaan yang dibuat dengan memasukkan sperma dari seorang lelaki yang mempunyai dua isteri dan dari ovum dari salah seorang dari isteri-isterinya, dan kemudian ovum yang disenyawakan itu dimasukkan ke dalam uterus isteri yg lain.
Keduanya, pihak majlis bersetuju dengan dua cara lain persenyawaan in-vitro. Ia adalah:
1. Persenyawaan ovum seorang perempuan dengan suaminya diluar badan dan kemudian dipindahkan ovum yang disenyawakan itu ke dalam uterus nya .
2. Memasukkan sperma lelaki ke dalam uterus isterinya supaya persenyawaan berlaku dalam badan isteri.”

Selasa, 27 Disember 2011

Proses Bayi Tabung Lam Wah Ee Hospital Pulau Pinang

Salam kenal dan salam hangat dari saya Nico (40) thn dan Fitri (39) thn menikah selama 10 tahun dan belum mendapat momongan, saya sangat berterima kasih buat bayi-tabung.com yang telah memberikan begitu banyak pengetahuan seputar bayi tabung.
Sekarang kami berdua sedang menjalani program bayi tabung di Lam Wah Ee Hospital Penang dengan Dr. Ng Peng Wah, boleh share ya… kami telah berkonsultasi dengan pihak Lam Wah Ee (HLWE) terutama soal proses dan biayanya, dan kepastian buayanya antara 10.000 – 12.000 MYR, setelah bertanya2 ke beberapa teman yang pernah kesana dan kami berdua berangkat bulan Maret 2010 kemarin, pada hari Senin kami berangkat ke HLWE jam 6 pagi (antri dan di sana masih gelap lho…) lalu kami dapat no. antrian 2, dan baru ke R. praktek Dr. Ng Peng Wah yang baru buka Pk. 10.00,-
Setelah konsultasi dengan perawatnya, saya ditanya keluhannya, dan saya bilang kalau mau ikut program IVF, lalu saya diminta test sperma dan swip up (hasilnya 2 jam) dengan biaya 89 MYR semula saya sudah siap bila dinyatakan tidak baik dan harus PESA, ternyata setelah hasilnya keluar dan konsultasi dengan Dr. Ng Peng wah, saya hanya mengalami Oligozoosperma (kualitas kurang banyak dan not swim up), lalu istri saya di periksa dengan intra USG dan dinyatakan tidak ada gangguan.
Mulailah program IVF tersebut dengan diberikan resep untuk menebus obat (yang ternyata Suprefact) dengan harga 800 an MYR, dan diberikan pengantar untuk test darah di Indonesia pada saat hari ke 3 menstruasi, kemarin kami telah cek darah di Prodia dan hasilnya kami kirim via email ke HLWE lalu kami kontak Dr. Eng Peng Wah.
Setelah dihitung-hitung dari hasil tersebut, kami mulai suntik nanti pada tanggal 27 April 2010 ini suprefactnya 40 ml setiap malam sebelum tidur, dan pada saat menstruasi 1 pada masa suntik kami diminta menghubungi pihak HLWE kembali untuk menentukan kapan istri saya berangkat ke Penang untuk diobservasi lebih lanjut pada tahap pematangan sel telur, pada saat pengambilan dan ICHI baru saya menyusul berangkat kesana…..
Sampai disini dulu ya sharenya, bila kami telah melalui tahap berikutnya kami akan updated supaya teman2 yang lain juga bisa mengikutinya…. saling doakan supaya berhasil ya….. Salam Sejahtera selalu, syaloomm

Isu-isu Kehamilan Dalam Perspektif Islam

Feb 5, '09 6:21 AM
for everyone
Isu : Laporan ini dikemukakan kepada Ahli Jawatankuasa Perunding Hukum Syara'
(FATWA) Negeri Selangor mengenai isu-isu perubatan dalam perspektif Islam. 

Soalan : IVF adalah utk mereka yg sukar hamil jadi, apa pandangan IVF dalam Islam
dan adakah seseorang Islam itu boleh melakukan IVF jika tidak mengalami masalah
utk hamil? 

Keputusan : PERBINCANGAN DAN KEPUTUSAN


1. Bayi Tabung Uji

Hukum IVF di dalam Islam adalah HARUS TETAPI benih mesti dari suami dan isteri 
yg sah. Kalau guna benih org lain yg bukan suami isteri yg sah hukumnya adalah sama
dengan BERZINA. Benih suami isteri HARUS dikandungkan oleh isteri sendiri sekiranya
suami masih hidup. Benih suami isteri HARAM dikandungkan oleh wanita lain. Benih suami
isteri yang telah ditabung ujikan HARAM dimasukkan kedalam rahim isteri sekiranya suami
telah meninggal dunia terlebih dahulu kerana perbuatan ini boleh membawa kepada fitnah.
HARUS menghapuskan telur-telur yang telah disenyawakan di dalam tabung uji dengan
menyelamatkan satu telur sahaja, untuk dikandungkan kerana telur-telur tersebut masih
belum bernyawa.


2. Gugur Kandungan

Anak yang dikandung yang berkemungkinan cacat HARUS digugurkan atas nasihat 
doktor pakar. Sekiranya sudah bernyawa, hukumnya HARAM digugurkan. 


3. Merawat Benih

Benih yang dikenal pasti oleh doktor pakar sebagai cacat/down syndrome HARUS 
dirawat oleh doktor supaya bila lahir menjadi anak yang normal.

HARUS menghentikan kelahiran anak yang jika dilahirkan diadapati cacat yang 
tidak boleh berfungsi sebagai manusia biasa. 

HARUS memakan ubat yang mengeluarkan banyak telur untuk kesuburan sekiranya 
tidak menjejaskan kesihatan.


4. Masalah Merancang Keluarga

HARUS memakan pil perancang keluarga sekiranya tidak menjejaskan kesihatan 
serta dipersetujui suami isteri.

HARUS mengikat rahim sekirannya dalam keadaan darurat. HARAM memotong rahim 
kecuali dalam keadaan darurat atas nasihat doktor pakar.

HARUS meletakkan IUD dalam rahim sekiranya dipersetujui suami isteri.

Perempuan yang baru dirogol HARUS mendapatkan ubat pencegah hamil bagi 
menjaga maruah wanita tersebut.

Bagi ibu yang mengandung yang didapati kandungannya itu boleh membahayakan 
kesihatan dirinya setelah mendapat pengesahan daripada doktor pakar, HARUS 
menggugurkan kandungannya bagi menyelamatkan si ibu.


5. Rawatan Bagi Penggantian Hormon

HARUS menerima rawatan penggantian hormon bagi wanita yang telah monopouse 
untuk kesejahteraan keluarga.

HARAM melakukan mercy killing/ pembunuhan belas kasihan kepada pesakit 
yang sedang koma.

Ahad, 25 Disember 2011

Fatwa MUIS Tentang Bayi Tabung Uji

FATWA MUIS
Bayi Tabung Uji
Apakah pandangan Islam tentang bayi tabung uji?
Cara-cara yang boleh tergambar dalam penyemaian benih dalam tabung uji pada masa ini ada tujuh cara:
  1. Disemaikan antara benih si suami dengan telur yang diambil dari seorang perempuan yang bukan isteri kepada lelaki itu kemudian dimasukkan semaian itu ke dalam rahim si isteri.
  2. Disemaikan antara benih seorang lelaki (bukan suami) dengan telur si isteri kemudian dimasukkan semaian itu ke dalam rahim si isteri.
  3. Disemaikan benih si suami dengan telur si isteri kemudian dimasukkan semaian itu ke dalam rahim seorang perempuan lain yang bersetuju untuk mengandung (hamil) dengannya.
  4. Disemaikan antara benih seorang lelaki (asing) dengan telur perempuan asing juga kemudian dimasukkan semaian itu ke dalam rahim si isteri.
  5. Disemaikan benih dengan telur dari sepasang suami isteri kemudian dimasukkan ke dalam rahim isteri keduanya.
  6. Diambil benih dari si suami dan telur si isteri dan disemai di tabung uji kemudian dimasukkan ke dalam rahim isteri.
  7. Diambil benih si suami kemudian disuntikkan di tempat yang sesuai dalam rahim isterinya sebagai semaian dari dalam.
Cara-cara yang pertama sehingga yang kelima adalah HARAM kesemuanya dan terlarang di sisi agama Islam kerana kesannya boleh merosakkan perhubungan halal serta mencampuradukkan keutuhan keturunan. Cara yang ke-6 dan yang ke-7 adalah dibolehkan. Seseorang Islam yang ingin mendapat anak boleh berusaha untuk mendapatkannya tetapi hendaklah ia pastikan dan berjaga-jaga supaya tidak melakukan sesuatu yang lain daripadanya.

Pengguguran Anak
Apakah pandangan Islam tentang pengguguran anak?Para ulama bersependapat bahawa pengguguran anak selepas 4 bulan hukumnya adalah haram, bahkan ia merupakan satu perbuatan jenayah. Perbuatan ini merupakan suatu pembunuhan ke atas makhluk hidup yang telah cukup sifat dan nyata hidupnya. Oleh itu umat Islam sama sekali ditegah dari melakukannya. Kecuali pengguguran itu terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan nyawa di ibu tersebut.
Pengguguran sebelum 4 bulan pula, para ulama tidak bersependapat. Ini disebabkan terdapat perselisihan sama ada kandungan itu telah hidup atau sebaliknya. Sebahagian besar ulama cenderung kepada menyatakan bahawa kandungan itu sudah hidup bersandarkan kepada ilmu perubatan. Berasaskan hal ini mereka menghukumkan pengguguran benih itu sebagai haram.
Memandangkan kepada kenyataan ilmu perubatan bahawa janin itu sudah hidup sejak pencantuman benih lelaki dan perempuan, maka jawatankuasa Fatwa telah memutuskan bahawa hukum pengguguran anak dalam kandungan adalah haram, tidak kira umur benih dalam kandungan.

Sabtu, 24 Disember 2011

Bayi Tabung Uji Menurut Perspektif Sains

BAYI TABUNG UJI
MENURUT PERSPEKTIF SAINS
AHMAD SHUIB YAHAYA
Program Thaqafah Online PERUBATAN 2005
30 Mac 2005 2
1. PENDAHULUAN
1.1 Kelahiran Louise Brown melalui persenyawaan luar rahim (In Vitro Fertilization)
pada 1978 membuka lembaran baru dan merupakan batu loncatan dalam dunia
rawatan reproduksi. Peristiwa berkenaan telah mengubah pilihan rawatan bagi
pasangan yang menghadapi masalah ketidak suburan. Setelah itu, teknik-teknik
penggalak hamil telah berkembang begitu pesat sekali. Dalam tempoh singkat 20
tahun, IVF telah menjadi subjek atau perkara utama dalam teknologi pembiakan
dan klinik-klinik terutamanya di negara maju kini telah melakukan teknik-teknik
rutin yang segenerasi lalu hanya menjadi bualan fiksyen sains.
1.2 InsyaAllah, kertas kerja ini akan menolong kita sama-sama memahami secara
asas tentang beberapa “teknologi reproduksi bantuan” (Assisted Reproduction
Technology) yang berkaitan dengan BAYI TABUNG UJI antaranya:
1.2(a) Persenyawaan Luar Rahim (IVF) (=>ر@ABا =D@EFGHا IJKLMBا)
1.2(b) Pemindahan Gamet Dalam Fallopio atau Gamet Intra-Fallopian Transfer
(GIFT) (بOB@P ة@ER SBا ت@FJU@VBا WMX)
1.2(c) Penyimpanan dan Pendermaan Sperma, Ovum (telur) dan Embrio
1.2(d) Diagnosis Genetik pra-penempelan atau Preimplantation Genetic
Diagnosis (PGD) dan pemilihan jantina bayi
1.2(e) Ibu Tumpang (ةZ>[M\]Bا م_ا)
1.2(f) Permanian Beradas (Artificial Inseminatio/Intra-Uterine Insemination-IUI)
1.3 Semoga kertas kerja ini dapat memberi pemahaman atau setida-tidaknya
gambaran tentang topik bayi tabung uji ini secara saintifik dan khususnya untuk
para penuntut Pengajian Islam di Universiti Al-Azhar, agar dapat memahami
perkara ini dengan jelas supaya sebarang pandangan dan kajian hukum
mengenainya dapat dilaksanakan dengan baik.
2. DEFINISI
2.1 BAYI TABUNG UJI
2.1(a) bayi yang dilahirkan oleh seorang perempuan hasil daripada persenyawaan
ovumnya dengan sperma suaminya di luar tubuh perempuan itu. (rujukan:
Kamus Jururawat BI-BM, Fajar Bakti)
3. SEJARAH
3.1 Kaedah kelahiran bayi tabung uji melalui teknik Persenyawaan Luar Rahim (IVF)
berjaya dilakukan pada mulanya ke atas haiwan. Orang pertama
bertanggungjawab melaksanakannya adalah Dr. Shang di Boston, US pada tahun
1959 yang telah berjaya dengan teknik IVF ke atas arnab (menggunakan sperma
dan telur arnab lalu dimasukkan ke dalam rahim arnab). 3
3.2 Kejayaan seterusnya dilakukan ke atas tikus pada 1968.
3.3 Pakar pertama melakukan kaedah IVF ini ke atas manusia adalah Dr. Robert
Edwards pada tahun 1965 dan usaha yang membawa kehamilan pertama berjaya
dilakukan pada tahun 1976. Malangnya, kehamilan tidak normal berlaku iaitu
kehamilan ektopik (embrio tertempel pada tiub Fallopio atau salur rahim) dan
pembedahan terpaksa dilakukan bagi memotong tiub berkenaan.
3.4 Pada 11.47pm, 25 Julai 1978 di  Oldham General Hospital, England, lahirnya
bayi tabung uji pertama dalam sejarah dunia, Louise Brown atas usaha (Prof) Dr.
Robert Edwards di samping  Dr Patrick Steptoe. Kejayaan tersebut terhasil
selepas 100 percubaan menemui kegagalan.
3.5 Selepas detik kelahiran Louise Brown, pelbagai teknik baru berkaitan IVF dan
bayi tabung uji diperkenalkan dan lahir pusat-pusat serta klinik yang menawarkan
teknik ini kepada pasangan yang menghadapi masalah kesuburan. Dan sejak itu,
lebih sejuta kelahiran melalui IVF telah direkodkan di hampir setiap negara
seluruh dunia.
4. IVF (+,ر./0ا +2.3456ا 789:;0ا)
4.1 SEKILAS PANDANG
4.1(a) IVF (In Vitro Fertilization) atau Persenyawaan Luar Rahim adalah asas bagi
Teknologi Pembiakan Gesaan (Basic Assisted Reproduction Technique). Secara asasnya,
teori IVF adalah persenyawaan berlaku dalam vitro (kaca). Sperma lelaki dan ovum (telur)
perempuan dicampurkan dalam satu piring makmal dalam persekitaran  yang sesuai.
Setelah disenyawakan, embrio yang terhasil akan dipindahkan ke dalam rahim.
4.1(b) Langkah asas dalam teknik IVF:
(i) Pengovulasian (merangsang ovari supaya menghasilkan lebih dari satu
ovum atau telur untuk satu kitar haid)
(ii) Pengeluaran telur
(iii) Persenyawaan
(iv) Pengkulturan embrio
(v) Pemindahan embrio
4.2 KENAPA IVF?
4.2(a) IVF adalah salah satu pilihan bagi pasangan yang menghadapi pelbagai masalah
kesuburan. Teknik ini membolehkan para doktor melaksanakan proses yang
sepatutnya berlaku atas kelamin.
4.2(b) Pada mulanya, teknik IVF ini hanya dilaksanakan dalam keadaan tiub Fallopio
perempuan yang tersekat, musnah atau tiada langsung. 4
4.2(c) Kini, secara praktikal, IVF digunakan bagi mengatasi masalah kemandulan yang
berpunca dari pelbagai masalah lain. Antaranya:
(i) endometriosis (tisu rahim yang tidak nomal-wujud di luar rahim)
(ii) masalah imunisasi (daya tahan badan)
(iii) kemandulan yang tidak diketahui puncanya
(iv) kemandulan yang berkaitan dengan lelaki.
4.3 UJIAN SEBELUM MELAKUKAN IVF
4.3(a) Untuk melaksanakan IVF, hanya tiga perkara diperlukan:
(i) Telur atau Ovum
(ii) Sperma
(iii) Rahim atau Uterus
4.3(b) Sebelum melakukan kaedah tersebut, pakar perubatan akan melaksanakan
beberapa ujian:
(i) Ujian Ketahanan Sperma. Ujian ini dilakukan dengan cara mengeluarkan
mani menggunakan cara sama yang akan digunakan dalam proses sebenar
(misalnya secara masturbasi). Ujian ini bertujuan untuk memeriksa
samada bilangan sperma yang ada dalam cecair mani lelaki mencukupi
untuk proses IVF. Ujian ini juga penting bagi memilih kaedah yang sesuai
digunakan dalam makmal bagi mengendalikan sperma untuk proses IVF.
(ii) Ujian hormon FSH dalam darah. FSH adalah hormon yang
bertanggungjawab merangsang pengeluaran telur. Ujian ini bertujuan
memastikan ovari mampu mengeluarkan telur yang cukup selepas proses
pengovulasian. Untuk wanita yang berumur, ada ujian lain dilakukan. Jika
didapati tanda awal kegagalan ovari, mungkin telur penderma perlu
digunakan.
(iii) Ujian hysteroscopy. Ujian ini dilakukan bagi memastikan ruang rahim
betul-betul normal. Beberapa klinik juga akan menjalankan ujian swab test
(pengambilan cecair dari faraj) untuk mengesan jangkitan yang terdapat
pada serviks (pangkal rahim).
(iv) Bagi lelaki yang menghadapi masalah mengeluarkan air mani apabila
diperlukan, klinik boleh membekukan sampel mani dan menyimpannya
sebagai langkah berjaga-jaga. Ini bagi memastikan proses IVF tidak
tergendala kerana masalah bekalan mani yang terputus.
(v) Beberapa ujian darah. Antara ujian yang dilakukan adalah ujian ketahanan
rubella, ujian Hepatitis B dan ujian AIDS. 5
4.3(c) Pesakit yang memiliki peluang kejayaan IVF yang rendah:
(i) Wanita berumur yang menghadapi masalah kegagalan ovari. Umur
merupakan antara faktor utama menentukan kejayaan IVF. Sesetengah
Pusat Rawatan mengehadkan umur wanita 45 tahun untuk menerima
rawatan. Walaupun sudah ada rekod wanita yang menopause (putus haid)
berjaya hamil dengan kaedah IVF, tetapi menggunakan telur derma.
(ii) Pasangan lelaki yang mempunya bilangan sperma yang amat rendah.
Kebanyakan klinik hanya melaksanakan kaedah IVF ini ke atas lelaki
yang memiliki bilangan sperma aktif melebihi 3 juta. Jika bilangan lebih
rendah dari 3 juta, ICSI (suntikan mikro) boleh dilakukan sebagai pilihan
yang baik.
(iii) Wanita yang mempunyai rahim yang rosak (misalnya kerana tuberculosis
atau TB) kerana peluang kejayaan penempelan embrio (lalu menyebabkan
kehamilan) amat rendah.
4.4 LANGKAH ASAS DALAM IVF
4.4(a) PENGOVULASIAN ATAU PENGGALAK OVULASI
(i) Semasa proses penggalak ovulasi, beberapa jenis ubat (drugs) digunakan
bagi menggalakkan ovari menghasilkan beberapa ovum atau telur matang
berbanding hanya satu untuk setiap bulan dalam keadaan normal. Ini
dilakukan kerana peluang kehamilan akan meningkat jika lebih banyak
telur tersenyawa dimasukkan ke dalam rahim dalam proses rawatan IVF.
Antara drug/hormon yang sering digunakan adalah HMG, FSH, HCG dan
GnRH.
(ii) Pengimejan Ultrabunyi (Ultrasound scan) dilakukan pada hari ketiga
untuk memastikan tidak berlaku radang atau masalah lain pada ovari.
Sepanjang proses pengovulasian ini juga, keadaan ovari dan hormonhormon sentiasa dikawal bagi mengesan sebarang masalah yang timbul.
(iii) Dengan pengawasan keadaan ovari dan kandungan hormon, masa matang
telur-telur dapat dianggar. Ini membolehkan telur matang dikeluarkan
pada masa yang sesuai. Masa biasa untuk mengambil telur matang adalah
36-39 jam selepas drug atau hormon disuntik.
(iv) Kegagalan teknik IVF boleh berlaku jika pengovulasian tidak
menghasilkan bilangan telur yang mencukupi. Antara sebabnya adalah
kegagalan ovari memberi tindak balas dan keadaan ini lebih biasa berlaku
ke atas wanita berumur. 6
(v) Tetapi, jika pengeluaran telur yang terlalu banyak juga boleh menjadi
penyebab proses rawatan IVF dibatalkan. Hal ini demikian kerana risiko
sindrom hiperstimulasi (hyperstimulation syndrome) menjadi sangat tinggi.
4.4(b) PENGELUARAN TELUR
(i) Pengumpulan telur dilakukan menggunakan kaedah ultrabunyi sebagai
panduan. Proses ini merupakan satu pembedahan kecil di bawah pelalian
(local anaesthetic). Prob ultrabunyi beserta jarum khas dimasukkan
melalui faraj. Telur-telur matang kelihatan pada skrin sebagai bulatan
hitam.
(ii) Cecair folikel yang mengandungi telur matang kemudiannya disedut ke
dalam jarum khas kemudian ke dalam tabung uji, sebiji demi sebiji.
Teknik yang memerlukan kemahiran tinggi ini mengambil masa antara 10
hingga 40 minit, bergantung kepada bilangan telur yang ada. Secara purata,
sebanyak 4 hingga 16 biji telur dikumpul dari setiap pesakit.
(iii) Cara lama untuk proses ini adalah menggunakan laparoskopi (jarum khas
dimasukkan melalui lubang yang ditebuk pada abdomen).
4.4(c) PROSES PERMANIAN, PERSENYAWAAN DAN PENGKULTURAN
EMBRIO
 (i) PERMANIAN

• Cecair folikel (bersama telur) yang dikumpul segera dibawa ke
makmal dan akan diperiksa oleh ahli embriologi untuk mengenal
pasti telur-telur. Telur-telur akan dipindahkan ke dalam incubator
dan sperma akan ditambah kepadanya (proses permanian).
Permanian boleh dilakukan sebaik selepas proses pengeluaran telur
tetapi biasanya dialakukan selepas 2 hingga 6 jam.
• Suami biasanya akan menyediakan air mani pada hari telur
dikeluarkan. Sperma kemudiannya diasingkan dan digunakan
untuk mempersenyawa telur-telur. Segelintir lelaki akan
menghadapai masalah mengeluarkan air mani pada masa yang
diperlukan disebabkan faktor-faktor tekanan dan sebagainya.
Antara pilihan yang ada adalah menggunakan sperma yang telah
disejuk beku lebih awal.
• Bagi lelaki yang menghadapi masalah erectile dysfunction,, Viagra
(sildenafil citrate) boleh digunakan. Juga untuk penegangan, alat
gegaran (vibrator) biasa digunakan. Tetapi, kebiasaannya, 7
kebanyakan Pusat Rawatan akan menggunakan kaedah Sperm
Aspiration (menyedut sperma terus dari testis)
(ii) PERSENYAWAAN
• Sejumlah sperma (biasanya 100 000 sperma per ml) diletakkan
bersama setiap biji telur dalam piring berasingan. Piring tersebut
mengandungi medium kultur khas untuk IVF. Piring diletakkan
dalam incubator karbon dioksida dengan suhu 37 darjah Celsius
(suhu badan). Kandungan kultur dan keadaan persekitaran direka
untuk menyamai medium dan keadaan dalam tiub Fallopio (di
mana persenyawaan normal berlaku dalam tubuh) bagi
membolehkan proses persenyawaan dan perkembangan embrio
berlaku dengan normal.
• 18 jam selepas permanian, pakar embriologi akan memeriksa dan
memilih sampel telur yang tersenyawa. Sampel yang gagal akan
dibuang atau digunakan untuk penyelidikan Kejayaan atau
kegagalan dalam proses persenyawaan ini masih tidak dapat
dikawal oleh pakar. Cuma beberapa faktor dikenal pasti
menyebabkan kadar kejayaan rendah. Antaranya adalah masalah
makmal, masalah sperma atau masalah telur.
(iii) PENGKULTURAN
• Embrio yang telah disenyawakan dengan normal akan dibiar dalam
keadaan kultur. Mereka akan terus membahagi dan kualiti akan
dinilai selepas 24 jam. Embrio berkualiti akan membahagi dengan
pantas dan embrio yang sihat biasanya mempunyai 2 hingga 4 sel
sama saiz.
• Kedapatan para pesakit yang bimbang telur, sperma atau embrio
mereka bercampur dengan milik orang lain. Risiko ini memang
boleh berlaku, tetapi hari ini, dengan adanya makmal-makmal
canggih dan sofistikated, ianya amat rendah.
• Selepas 48 hingga 72 jam apabila embrio biasanya terdiri daripada
2 hingga 8 sel, embrio berkenaan sudah bersedia untuk
dipindahkan ke dalam rahim wanita.
4.4(d) PEMINDAHAN EMBRIO
(i) Pemindahan embrio biasanya dilakukan sebagai kaedah mudah. Biasanya,
tiada anaesthetic digunakan. Walau bagaimanapun, segelintir wanita
mungkin meminta sedikit pelalian.
(ii) Kaedah pemindahan dilakukan dalam keadaan wanita berkenaan berbaring
di atas katil atau meja dengan kaki dilipat. Menggunakan speculum vagina, 8
doktor akan membuka bukaan rahim. Satu atau lebih embrio dalam cecair
kultur akan dipindahkan ke dalam caterer (tiub panjang, halus yang telah
disteril) yang mempunyai penyedut pada satu hujung. Dengan cermat,
doktor akan memasukkan hujung caterer berkenaan ke dalam serviks lalu
menyalurkan cecair mengandungi embrio ke dalam rahim. Proses ini
biasanya memakan masa 10 hingga 20 minit diikuti rehat beberapa jam
dalam keadaan berbaring.
(iii) Jika embrio yang dipindahkan berkualiti rendah, ia hanya akan
merendahkan risiko kehamilan. Anak yang terhasil, jika hamil dari embrio
berkualiti rendah berkenaan tidak menyebabkan anak dilahirkan cacat.
(iv) Antara konflik yang dihadapi dalam IVF adalah berapa embrio yang perlu
dipindahkan ke dalam rahim wanita? Kebanyakan klinik kini
mengehadkan bilangankepada tiga embrio sekali pemindahan. Malah,
terdapat beberapa klinik yang memindahkan hanya satu embrio untuk
setiap proses pemindahan.
Perkara ini menjadi konflik kerana pemindahan lebih banyak akan
meningkatkan peluang kehamilan tetapi juga meningkatkan risiko
kehamilan berbilang (kembar).
(v) Secara teorinya dan praktikalnya, rawatan IVF akan tamat setakat ini.
Proses kehamilan seterusnya berlaku secara biasa jika berjaya.
4.5 KUNCI KEJAYAAN IVF
4.5(a) Antara kunci kejayaan IVF ini adalah:

(i) Lebih satu telur dihasilkan
(ii) Telur-telur yang terhasil mesti matang
(iii) Ovulasi tidak berlaku sebelum telur-telur dapat dikumpul
(iv) Telur berada pada kedudukan yang sesuai untuk dikumpul
(v) Sperma perlu mempersenyawakan sekurang-kurangnya satu telur
(vi) Telur yang tersenyawa mesti membahagi dan membesar dengan normal
(vii) Embrio dapat menempel pada dinding rahim
4.5(b) Secara amnya, peratus kejayaan rawatan IVF adalah lebih kurang 75% (berbezabeza bergantung kepada klinik atau pusat rawatan)
4.6 MASALAH PENEMPELAN (Mengapa tidak semua embrio menghasilkan
anak?)
4.6(a) Antara masalah utama dalam kaedah IVF adalah embrio yang dipindahkan tidak
berjaya menempel pada dinding rahim. Meskipun embrio yang terhasil kini boleh 9
dianggap berkualiti hasil daripada makmal moden hari ini, tetapi proses
penempelan tetap sukar diakawal kerana ianya merupakan satu proses yang
kompleks. Kita tidak dapat mengenal pasti embrio mana satu yang akan menjadi
bayi.
4.6(b) Secara purata, hanya 10% daripada embrio yang dipindah ke dalam rahim berjaya
menghasilkan anak. Hal ini ada kaitan dengan teknologi kini yang tidak mampu
memahami bagaimana proses penempelan dikawal. Kini, antara bidang kajian
paling utama di kalangan pakar reproduksi adalah penempelan embrio. Apabila
proses ini dapat difahami dan dapat dikawal, teknik IVF akan menjadi lebih
berkesan.
5. PEMBEKUAN
5.1 PEMBEKUAN EMBRIO
5.1(a) Teknologi ini membenarkan embrio yang terhasil dari proses IVF disimpan untuk
jangka masa panjang kemudian diguna semula kelak apabila diperlukan. Untuk
tujuan ini, embrio-embrio biasanya dibekukan dalam nitrogen cecair (-196 darjah
Celsius). Embrio beku mempunyai kualiti yang sama dengan embrio segar. Para
doktor biasanya menasihatkan agar embrio dibekukan daripada dibuang. Hal ini
demikian kerana proses menyimpan embrio ini lebih murah dan berkesan
daripada memulakan proses penghasilan embrio baru.
5.1(b) Antara tujuan menyimpan beku embrio ini adalah:
(i) sebagai simpanan untuk kelahiran seterusnya
(ii) untuk tujuan kajian dan penyelidikan
(iii) tujuan pendermaan
5.1(c) Biasanya, hanya separuh daripada embrio yang dibekukan akan tahan hingga
bertahun-tahun. Namun begitu, embrio yang masih tahan adalah selamat dan tidak
menjadi sebab kecacatan atau apa-apa masalah kepada IVF.
5.2 TELUR BEKU
5.2(a) Sebenarnya kita masih belum mampu untuk membekukan telur yang belum
tersenyawa. Tetapi teknik terkini dipanggil pengacaan (vetrification)
membolehkan langkah ini ditawarkan pada masa hadapan. Keadaan ini akan
membenarkan simpanan telur dan juga bank telur.
6. GIFT 10
6.1 SEKILAS PANDANG
6.1(a) GIFT mewakili Gamete Intrafallopian Transfer (Pemindahan Gamet Ke Dalam
Salur Rahim). Gamet adalah sperma lelaki atau telur perempuan. Dalam proses
GIFT, sperma dan telur akan dicampur dan kemudian disuntik ke dalam salur
rahim (tiub Fallopio). Selepas dipindahkan, gamet-gamet akan tersenyawa seperti
proses normal dalam tubuh badan tanpa bantuan reproduksi. Selepas
persenyawaan, embrio akan bergerak ke dalam rahim seperti biasa dan begitu
seterusnya kehamilan normal berlaku.
6.2 MENGAPA GIFT?
6.2(a) GIFT hanya sesuai untuk wanita yang mempunyai sekurang-kurangnya satu salur
rahim normal. Antara faktor yang menyebabkan GIFT menjadi pilihan adalah:
(i) Wanita yang menghadapi masalah kemandulan yang tidak diketahui
puncanya.
(ii) Wanita yang menghidap endometriosis yang tidak begitu serius.
(iii) Kemandulan lelaki (seperti sperma tersekat)
(iv) Kemandulan yang disebabkan masalah serviks (bukaan rahim) atau
masalah imunisasi.
6.2(b) Untuk lelaki yang menghadapi masalah kemandulan, GIFT hanya dicadangkan
apabila telah pasti bahawa spermanya mampu mempersenyawakan telur
pasangannya. Kepastian boleh diperolehi melalui IVF atau melalui kehamilan
lepas.
6.3 LANGKAH ASAS DALAM GIFT
Langkah asas dalam GIFT adalah pengovulasian, pengeluaran telur, permanian dan
pemindahan.
6.3(a) Pengovulasian
 Proses penggalak ovulasi dalam GIFT adalah sama dengan proses dalam IVF
6.3(b) Pengeluaran Telur
 Pengeluaran telur biasanya dilakukan melalui kaedah laparoskopi
6.3(c) Permanian
 Kaedah mengeluarkan air mani dari lelaki adalah sama dengan apa yang
dilakukan dalam IVF. Telur yang dikeluarkan tadi diperiksa di bawah mikroskop 11
dan telur yang telah dipilih kemudian diletakkan dalam piring berasingan. Sperma
kemudian dicampurkan ke dalam piring dan dibiar selama 10 minit.
6.3(d) Pemindahan
 Campuran tadi kemudiannya dipindahkan ke dalam salur rahim (sebelah atau
kedua-dua). Terdapat juga para doktor yang memindahkan telur dan sperma
secara berasingan ke dalam salur rahim.
 Pemindahan dilakukan menggunakan caterer khas. GIFT hanya dilakukan ke atas
wanita yang mempunyai sekurang-kurangnya satu salur rahim yang normal. Jika
salur didapati rosak, IVF perlu dilakukan, bukannya GIFT.
6.4 KADAR KEHAMILAN DALAM GIFT
6.4(a) Para pakar bersetuju bahawa kini, kadar kehamilan adalah lebih kurang sama
antara GIFT dan IVF. Beberapa tahun lalu, GIFT mempunyai kadar kejayaan
lebih tinggi, tetapi kini, medium yang sesuai dapat disediakan oleh makmal untuk
proses IVF menjadikan persekitaran in vitro adalah lebih kurang sama dengan
dalam tubuh.
6.4(b) Advantej teknik GIFT adalah:
(i) Tiub Fallopio (salur rahim) bertindak sebagai makmal semulajadi
(ii) Embrio akan sampai ke rahim pada waktu yang sepatutnya
(iii) Prosedur ini lebih diterima oleh etika dan sesetengah agama kerana
persenyawaan berlaku dalam tubuh berbanding in vitro
(iv) Endometrium (dinding rahim) akan lebih bersedia menerima penempelan
embrio.
6.5 GIFT VAGINA (FARAJ)
6.5(a) Antara kelemahan utama GIFT adalah ianya membabitkan pembedahan
(laparoskopi). Tetapi, teknologi baru yang diperkenalkan tidak memerlukan
proses pembedahan. Gamet dipindah ke dalam salur rahim melalui faraj
menggunakan panduan ultra bunyi. Tiada pembedahan diperlukan, jadi tiada parut
dan tiada pelalian. Tetapi kadar kehamilan adalah rendah berbanding kaedah
laparoskopi.
6.6 JENIS-JENIS GIFT
6.6(a) ZIFT
 ZIFT (zygote intrafalloipian transfer) juga dipanggil PROST (pronuclear stage
transfer). Dalam kaedah ini, telur dan sperma dibiar selama 14 jam, membolehkan
zigot dengan dua pronukleus terbentuk. Selepas persenyawaan itu, zigot
dipindahkan ke dalam salur rahim. 12
6.6(b) TET
 Dalam TET (tubal embrio transfer), zigot dibiar selama 24 jam setelah
pronukleus terbentuk. Setelah tempoh itu, embrio yang mempunyai dua sel
terbentuk (selepas proses belahan berlaku). Embrio itu kemudiannya dipindahkan
ke dalam salur rahim.
7. PERBEZAAN ANTARA GIFT DAN IVF
7.1 GIFT memerlukan sekurang-kurangnya sebelah salur rahim yang sihat dan
normal sementara IVF adalah rawatan yang sesuai untuk wanita yang menghadapi
kemandulan disebabkan salur rahim yang rosak, tersekat atau tanpa salur
langsung.
7.2 GIFT memerlukan teknik lapasorkopi sementara IVF tidak memerlukannya untuk
menyempurnakan rawatan.
7.3 Dalam GIFT, proses persenyawaan berlaku dalam badan tanpa diselia oleh
makmal manakala dalam IVF, persenyawaan berlaku dalam piring dan boleh
diperiksa di bawah mikroskop. Namun teknik-teknik alternatif bagi GIFT (ZIFT,
PROST dan TET) membolehkan kedua-dua kaedah ini digabungkan.
7.4 Kini, proses GIFT kurang diminati dan dipilih kerana prosesnya lebih rumit, serta
memerlukan kos yang lebih berbanding rawatan IVF.
8. RAWATAN BAYI TABUNG UJI DI MALAYSIA
8.1 KEMUDAHAN RAWATAN REPRODUKSI DI MALAYSIA
8.1(a) Rawatan IVF & GIFT tidak ditawarkan di hospital-hospital dan klinik kesihatan
kerajaan. Hanya Hospital besar Kuala Lumpur yang kini sedang dalam proses
menyediakan perkhidmatan-perkhidmatan tersebut. Begitu juga dengan hospitalhospital universiti kecuali Hospital Universiti Kebangsaan Malaysia (HUKM).
8.1(b) Namun, pemeriksaan kesuburan dan rawatan permanian beradas (IUI-
intrauterine insemination) disediakan hampir di setiap hospital besar negeri.
8.1(c) Rawatan IVF dan GIFT hanya ditawarkan di beberapa klinik dan pusat perubatan
swasta. Antara pusat terkemuka adalah Pusat Fertiliti Damansara.
8.1(d) Hospital kerajaan tidak menawarkan rawatan reproduksi seperti IVF dan GIFT
dengan alasan bahawa “penyakit” ketidak suburan masih tidak dianggap gejala
penyakit yang perlu diberi keutamaan berbanding penyakit lain yang lebih
berbahaya seperti sakit jantung, diabetes dan lain-lain. 13
8.2 PAKAR DAN KEJAYAAN
8.2(a) Terdapat ramai pakar perbidanan dan sakit puan (O&G) di Malaysia, tetapi
bilangan mereka yang mempunyai sub-kepakaran dalam bidang reproduksi masih
kurang.
8.2(b) Sudah ada beberapa kes kejayaan IVF yang dilaporkan di HUKM dan di pusatpusat perubatan swasta. Tetapi, secara keseluruhan, kadar kejayaan di Malaysia
masih tidak terlalu tinggi.
8.3 PERUNTUKAN UNDANG-UNDANG DAN PENERIMAAN MASYARAKAT
8.3(a) Undang-undang Malaysia membenarkan rawatan  reproduksi tetapi mesti kepada
pasangan suami-isteri dan mereka disahkan menghidap masalah ketidak suburan
(mandul).
8.3(b) Kaedah rawatan reproduksi ini masih belum meluas di Malaysia jika berbanding
dengan negara-negara maju. Tetapi, rawatan-rawatan ini semakin diketahui dan
diterima. Kebanyakan golongan masyarakat kini akan berusaha sedaya-upaya
untuk mendapatkan anak dengan apa jua pilihan yang ada.
8.4 KOS RAWATAN
8.4(a) Di HUKM, kos untuk sekali rawatan adalah lebih kurang RM 7000 hingga RM
8000. Kos adalah lebih tinggi di klinik-klinik dan pusat perubatan swasta.
9. PENDERMA SPERMA, TELUR DAN EMBRIO
9.1 MENGGUNAKAN SPERMA DERMA
9.1(a) Sperma derma digunakan jika pasangan lelaki menghadapi masalah ketidak
suburan iaitu tidak mampu menghasilkan sperma yang mencukupi dan normal.
Sperma boleh didapati melalui kaedah segar (terus diambil dari penderma) atau
diambil dari simpanan yang telah dibekukan atau melalui bank sperma. Campuran
sperma lelaki dan sperma penderma juga boleh digunakan.
9.2 TELUR DERMA
9.2(a) Telur derma boleh digunakan dalam keadaan:
(i) wanita yang tidak menghasilkan telur (kegagalan kilang ovari) tetapi
mempunyai rahim yang sihat. Untuk proses GIFT, wanita itu perlu
mempunyai sekurang-kurangnya sebelah salur rahim yang sihat. 14
(ii) wanita yang menghidap penyakit genetik yang boleh dipindah kepada
anak.
(iii) wanita yang sebelum ini menghadapi beberapa kegagalan dalam rawatan
IVF.
(iv) Wanita yang telah berumur (kerana telur mereka kurang berkualiti).
9.2(b) Tidak terdapat istilah bank telur pada masa kini (mungkin sedikit masa lagi)
kerana masih mustahil untuk menyimpan telur dalam keadaan beku. Jadi,
penderma hendaklah menjalani proses pengovulasian pada masa rawatan hendak
dilaksanakan. Tetapi, pendermaan telur mendatangkan lebih masalah dan kesan
negatif ke atas penderma daripada penderma sperma.
9.3 EMBRIO DERMA
9.3(a) Pasangan yang menghadapi masalah ketidak suburan kedua-dua belah pihak,
boleh menggunakan embrio derma untuk melahirkan anak. Embrio biasanya
didapati daripada pasangan lain yang telah berjaya dan telah membekukan embrio
mereka. Wanita yang tidak mahu mengambil telur derma juga biasanya akan
memilih embrio derma kerana lebih mudah didapati.
9.3(b) Perumpamaan yang dibuat oleh sesetengah pihak dalam kes embrio derma adalah
seperti mengambil anak angkat tetapi kita sendiri yang mengandung dan
melahirkannya.
9.4 BAHAYA ATAU TIDAK?
9.4(a) Ramai yang beranggapan jika menggunakan telur atau embrio derma, tubuh akan
menolak telur atau embrio itu kerana merupakan benda asing. Tetapi perlu diingat
bahawa semua embrio adalah asing dari segi genetik kerana separuh
kandungannya adalah dari genetik lelaki. Dinding rahim mempunyai sifat
imunisasi khas yang membolehkan embrio menempel padanya dengan normal.
10. RISIKO DAN KOMPLIKASI IVF & GIFT
10.1 RISIKO PADA DIRI PESAKIT
10.1(a) Perkara utama yang perlu difahami adalah IVF dan GIFT hanyalah teknik bagi
membantu memulakan kejadian semulajadi dalam perkembangan bayi. IVF dan
GIFT tidak menghasilkan anak yang lemah atau abnormal. Lebih 100 000 bayi
telah lahir melalui teknik-teknik ini dan risiko kelahiran cacat tidak meningkat
selepas rawatan IVF atau GIFT. 15
10.1(b) Antara komplikasi yang mungkin dihadapi dalam rawatan IVF adalah:
(i) OHSS (ovarian hyperstimulation syndrome) iaitu sindrom terlebih hormon
dalam penghasilan telur. Antara kesannya adalah pembesaran ovari,
bengkak pada abdomen, tekanan darah rendah dan pening-pening kerana
kekurangan kandungan darah. Kesan utama adalah disebabkan kandungan
estrogen tinggi ini adalah pembentukan thrombus (ketulan darah beku)
yang boleh menyebabkan strok dan kematian.
Tetapi biasanya keadaan ini tidak berbahaya dan hanya memerlukan rehat
sementara waktu. Dalam keadaan yang serius, rawatan IVF atau GIFT
mungkin dihentikan.
(ii) Seperti dalam semua teknik penggalak hamil lain, risiko mendapat anak
kembar meningkat. Mungkin keadaan ini satu perkara yang
menggembirakan. Tetapi kehamilan kembar terutamanya tiga atau lebih
mendatangkan beberapa risiko. Antaranya kemungkinan kelahiran tidak
cukup bulan dan keguguran.
Teknologi kini telah mampu mengurangkan kehamilan kembar dengan
cara “membunuh” beberapa embrio melalui racun dan sebagainya. Tetapi
di kebanyakan Negara, pembunuhan fetus ini dilarang dan perkara ini
masih hangat dibincangkan dalam etika perubatan. Oleh sebab itu,
kebanyakan klinik kini mengehadkan cuma tiga embrio setiap kali
pemindahan.
(iii) Risiko kelahiran ektopik. Risiko kelahiran luar rahim (ektopik) dalam
rawatan IVF atau GIFT adalah lebih kurang 5%. Tetapi keadaan ini
bukanlah disebabkan prosedur rawatan, tetapi kerana wanita yang
menjalani rawatan IVF selalunya telah menghadapi masalah salur rahim
yang rosak, jadi mendedahkan mereka mengalami kehamilan ektopik.
(iv) Keperluan fizikal yang membebankan dan kadangkala memberi tekanan
yang tinggi. Ini adalah kerana rawatan ini memerlukan banyak ujian darah,
pelalian dan pembedahan. Penggunaan hormon dalam penggalak ovulasi
juga menyebabkan kelesuan dan kekejangan.
(v) Ketegangan psikologi. Rawatan ini memerlukan komitmen emosi yang
tinggi kerana ianya merupakan rawatan yang tidak semestinya berjaya.
Harapan yang diberikan pesakit adalah tinggi tetapi hasilnya lebih kerap
menemui kegagalan daripada kejayaan dalam setiap pusingan rawatan.
Tambahan pula, rawatan membabitkan kos yang tinggi dan masa yang
agak lama.
11. PGD
11.1 SEKILAS PANDANG 16
11.1(a) PGD (Preimplantation Genetic Diagnosis) atau pemeriksaan genetik sebelum
implantasi adalah merupakan teknologi terbaru dalam teknologi pembiakan.
11.1(b) Teknik ini membolehkan pakar perubatan mengesan penyakit-penyakit genetik
dalam embrio sebelum kehamilan berlaku lagi!!!
11.1(c) Pada awal kurun ke-20, dunia telah mula merawat kanak-kanak dengan lahirnya
bidang pediatrik. Kini, kita boleh merawat janin dalam kandungan; Dan sejak
awal kurun ke-21 ini, kita sedang menuju ke arah melahirkan pesakit baru untuk
dirawat; iaitu EMBRIO!
11.2 KENAPA PGD?
11.2(a) PGD digunakan kini untuk:
(i) Mengesan penyakit genetik yang akan dihidapi oleh anak yang bakal
dilahirkan.
(ii) Membolehkan ibu bapa memilih “jenis” anak yang dikehendaki serta
jantina anak yang bakal dihamilkan.
(iii) Mengelak ibubapa menggugurkan anak selepas kehamilan setelah
diketahui penyakit yang dihidapi oleh anak.
(iv) Mengatur program proses percantuman gamet supaya mencegah penyakit
yang disebabkan kromosom X.
(v) Digunakan bagi meningkatkan peluang kehamilan khususnya bgi wanita
berumur. Ini kerana sebab utama kurangnya peluang kehamilan pada
wanita tua adalah masalah kromosom hasil daripada telur mereka yang tua.
Jadi, doktor boleh memilih embrio yang mempunyai kromosom yang
sempurna untuk dipindah ke dalam rahim.
11.3 LANGKAH-LANGKAH ASAS PGD
11.3(a) Secara ringkas, PGD dilaksanakan dengan cara:
(i) Selepas IVF, pada hari ketiga, biopsy dilakukan ke atas embrio yang
mempunyai 8 sel.
(ii) Blastomere (sel tunggal) dikeluarkan untuk pemeriksaan (diagnosis)
molekul.
(iii) Biopsi dilakukan dengan menebuk selaput sel lalu satu sel disebut untuk
tujuan diagnosis. 17
(iv) Embrio dikekalkan dan dibiarkan terus membahagi dan membesar (tiada
masalah mengeluarkan satu sel daripada embrio berkenaan).
(v) Selepas dipastikan embrio yang diperiksa bebas penyakit genetik, embrio
berkenaan itu akan bersedia dipindahkan ke dalam rahim.
12. PILIH JANTINA
12.1 LATAR BELAKANG
12.1(a) Pemilihan jantina anak yang bakal dilahirkan telah direkodkan dalam sejarah
sejak berkurun lalu. Kajian menunjukkan pemilihan jantina menjadi kegemaran
bangsa Asia (Cina purba), Mesir dan Greek.
12.1(b) Seterusnya, usaha saintifik moden bermula pada sekitar 1600 bagi memilih
jantina menggunakan pelbagai cara. Akhirnya, kajian-kajian sekitar 1980-an dan
90-an membolehkan jantina janin yang bakal dihamilkan dipilih dengan tepat.
12.1(c) Di Malaysia, antara rekod yang pernah dicatatkan, Pusat Fertiliti Damansara telah
berjaya mengendalikan 600 kes IVF dengan prapemilihan jantina. 83% mendapat
anak lelaki manakala selebihnya anak perempuan.
12.2 PENENTUAN JANTINA DARI SUDUT SAINTIFIK
12.2(a) Telah menjadi fakta diketahui umum bahawa jantina seseorang individu
ditentukan oleh sepasang kromosom seks yang terkandung dalam setiap sel badan.
Lelaki mempunyai kromosom seks XY manakala wanita mempunyai kromosom
seks XX.
12.2(b) Gamet-gamet (sperma dan telur) mempunyai hanya separuh bilangan kromosom
lengkap. Jadi, keduanya mempunyai hanya satu kromosom seks, samada X atau Y.
Telur wanita pastu mempunyai kromosom seks X. Sperma lelaki pula membawa
samada kromosom X atau Y.
12.2(c) Semasa persenyawaan, jika sperma berkromosom X mempersenyawakan telur,
maka anak perempuan terhasil (kromosom seks XX). Sebaliknya jika sperma
mempunyai kromosom Y mempersenyawakan telur, anak lelaki terhasil (XY).
12.3 TEKNOLOGI MEMILIH JANTINA
12.3(a) Cara pertama untuk memilih jantina anak yang bakal dihamilkan adalah melalui
kaedah PGD dalam rawatan IVF. Hanya embrio yang mempunyai jantina yang
dikehendaki sahaja dipindahkan ke dalam rahim. 18
12.3(b) Cara kedua adalah dengan mengasingkan sperma itu sendiri dengan kaedahkaedah tertentu. Prinsip yang digunakan adalah prinsip cas kerana kromosom X
dan Y menyebabkan perbezaan cas yang dibawa oleh sperma tersebut. Kemudian,
sperma-sperma yang telah dipilih disalurkan ke dalam rahim melalui kaedah
permanian beradas (artificial insemination atau IUI-intrauterine insemination).
12.4 PERATUS KEJAYAAN
12.4(a) Peratus kejayaan untuk teknik pilih jantina dengan cara pengasingan sperma
adalah 70%-90%.
12.4(b) Dengan menggunakan teknik PGD, tahap kejayaan mencecah 100% di seluruh
dunia.
12.4(c) Setakat ini, terdapat beribu-ribu anak telah dilahirkan melalui kaedah pemilihan
jantina.
12.5 RISIKO DAN KOMPLIKASI
12.5(a) Pemilihan jantina menggunakan kaedah pengasingan sperma melibatkan proses
permanian beradas. Teknik ini dilakukan dengan teliti seperti air mani dipastikan
bebas virus dan sebagainya. Menurut kajian, risiko kecacatan bayi tidak
meningkat jika menggunakan kaedah ini.
12.5(b) Begitu juga dengan PGD, seperti diterangkan dalam bahagian IVF, risiko
kelahiran cacat tidak meningkat. Komplikasi adalah sama dengan komplikasi
yang dihadapi melalui proses IVF.
13. IBU TUMPANG
13.1 SEKILAS PANDANG
13.1(a) Frasa ibu tumpang bermaksud seseorang yang ‘meminjamkan’ rahimnya kepada
pasangan lain supaya mereka boleh memperolehi anak. Walaupun berhadapan
dengan tentangan etika perubatan dan agama, teknik menjadi semakin popular,
terutamanya di Barat berikutan semakin kurangnya peluang mendapatkan anak
angkat.
13.2 MENGAPA IBU TUMPANG?
13.2(a) Pasangan yang memilih untuk melaksanakan teknik ini biasanya menghadapi
masalah pada pihak wanita. Antaranya: 19
(i) wanita yang tidak mempunyai rahim (samada selepas lahir atau selepas
pembedahan)
(ii) wanita yang telah mengalami beberapa keguguran sebelum ini
(iii) wanita yang gagal dalam rawatan IVF (tanpa diketahui sebab-sebabnya)
13.2(b) Sebaliknya, wanita yang sedia menawarkan rahimnya untuk ‘dipinjamkan’
biasanya:
(i) Hubungan dengan pesakit (madu, hubungan keluarga atau kawan rapat)
(ii) Ganjaran kewangan
13.3 JENIS-JENIS TUMPANGAN
13.3(a) Terdapat dua jenis utama dalam kaedah ibu tumpang:
(i) Ibu yang meminjamkan rahimnya akan menyediakan telur. Dalam
keadaan ini, sperma lelaki (suami) akan dipindahkan ke dalam rahim
penderma rahim memlalui kaedah permanian beradas. Dalam kes sebegini,
pasangan wanita (isteri) tidak mempunyai hubungan genetik langsung
dengan anak yang dilahirkan.
(ii) Keadaan yang sering dilakukan adalah kedua-dua pasangan
menyumbangkan gamet (telur dan sperma). Dalam kes ini, kaedah IVF
atau GIFT digunakan kemudian gamet atau embrio dipindahkan ke ibu
tumpang.
13.4 MASALAH TEKNIK IBU TUMPANG
13.4(a) Sebelum melaksanakan proses ini, ibu tumpang dan pasangan perlu
menandatangani kontrak tentang banyak perkara. Tetapi, belum ada undangundang yang jelas yang boleh memberi keputusan dalam kes ibu tumpang.
13.4(b) Antara masalah dan persoalan yang boleh timbul adalah:
(i) Jika ibu tumpang ingin menjaga anak yang dilahirkan dan tidak mahu
menyerahkan kepada pasangan
(ii) Berapakah bayaran yang perlu dibayar kepada ibu tumpang?
(iii) Jika ibu tumpang mendapat kecederaan atau penyakit semasa dan selepas
kehamilan, siapa yang bertanggungjawab ke atas kos perubatan dan
penjagaan?
(iv) Siapakah yang akan menjadi ibu yang sah (dalam surat beranak)? 20
(v) Perlukah memberitahu si anak tentang sejarahnya?
(vi) Apa yang akan berlaku jika si anak cacat dan kedua-dua ibu tidak ingin
menjaganya?
(vii) Bagaimana jika ibu tumpang mati ketika melahirkan anak?
13.4(c) Sudah pasti, dalam Islam, kita mempunyai pelbagai lagi persoalan dan masalah
yang boleh ditimbulkan berkaitan ibu tumpang ini.
14. PERMANIAN BERADAS
14.1 SEKILAS PANDANG
14.1(a) Permanian beradas (artificial insemination) adalah kaedah yang menyalurkan air
mani lelaki ke dalam rahim wanita tanpa perlu melalui jalan biasa (persetubuhan).
14.1(b) Kaedah ini telah menjadi suatu teknik biasa dalam bidang penternakan. Untuk
haiwan khususnya, proses ini dijalankan bagi mempercepat proses pembiakan dan
juga untuk memilih baka yang baik dari seekor jantan yang dipilih. Teknologi kini
membolehkan air mani dari seekor jantan (lembu misalnya) digunakan untuk
mempersenyawakan lebih dari 10 000 ekor betina.
14.2 PERMANIAN BERADAS DALAM PEMBIAKAN MANUSIA
14.2(a) Kaedah yang lebih kurang sama digunakan ke atas manusia sebagai proses
penggalak hamil. Air mani lelaki dikumpulkan (mungkin beberapa kali pancutan
diperlukan) dan disimpan dengan cermat (rujuk perkara 5). Kemudian proses
pemindahan ke dalam rahim dilakukan menggunakan alat khas yang dimasukkan
melalui faraj wanita lalu air mani disalurkan ke dalam rahim.
14.2(b) Proses kehamilan seterusnya berlaku seperti biasa (sperma akan bergerak menuju
ke arah telur di salur rahim). Perbezaan kaedah ini dengan proses persetubuhan
adalah air mani tidak disalurkan terus dari zakar melalui faraj, tetapi
menggunakan alat (radas) sebagai penyalur.
14.3 KENAPA PERMANIAN BERADAS?
14.3(a) Permanian beradas dilaksanakan ke atas manusia kebiasaannya disebabkan
beberapa faktor:
(i) Kekurangan bilangan sperma dalam air mani lelaki. Dalam hal ini, air
mani dari beberapa kali pancutan dikumpul dan kandungan sperma
dipekatkan lalu dipindahkan ke dalam rahim wanita. 21
(ii) Ketidak normalan pada cairan serviks atau faraj yang membunuh
kebanyakan sperma (hadirnya bahan ‘lysozyme’ yang boleh membunuh
sperma).
(iii) Pancutan terlalu cepat semasa persetubuhan atau mati pucuk.
(iv) Apabila terdapat kontradiksi (tidak sesuai) antara sel pasangan lelaki dan
perempuan (persenyawaan antara pasangan tidak mungkin berlaku).
(v) Apabila pasangan lelaki dikesan mengalami penyakit seperti barah yang
akan membawa kepada ketidak suburan di kemudian hari. Air mani lelaki
akan dikumpul sebelum penyakit menjadi lebih kronik dan disimpan untuk
digunakan kemudian hari.
15. PENUTUP
15.1 Kajian dalam bidang teknologi reproduksi manusia ini merupakan antara kajian
yang paling giat dijalankan serta semakin berkembang dari hari ke hari.
15.2 Kertas kerja ini hanya merupakan panduan tentang teknologi yang ada di pasaran
dunia sekitar awal 2005. Memandangkan kepantasan teknologi ini berkembang,
adalah tidak mustahil sama sekali pelbagai teknik dan kaedah rawatan baru akan
dan barangkali telah muncul.
15.3 Diharapkan para pembaca sekalian dapat mengambil manfaat daripada kertas
kerja ini dan semoga usaha kita sama-sama diredhai Allah.
16. RUJUKAN
Dr. M. Ali Albar & Dr. Zahir Ahmad AsSiba’i:  pqKPو psأد ،wJxFBا  Beirut 1997.
About.com (Test Tube babies)
http://fertilethoughts.net/malpani/
Teknologi Reproduksi Di Malaysia: Penghargaan kepada Dr. Zainal Fitri, MBBCh Azhar,
MMed UKM.
Suami Isteri Dapat Anak Lelaki Menerusi PraPemilihan Jantina, Utusan Malaysia 25
April 2001
Keith Moore & Abdul Majeed AzZindani, The Developing Human 3
rd
 edition with
Islamic Additions (Correlation Studies with Quran & hadith), Dar al Qiblah, Saudi
Arabia, 1983. 22
Professors of Pathology Department, Systemic Pathology, Ain Shams University, Cairo,
2004.
Disediakan oleh
AHMAD SHUIB YAHAYA
Tahun 1, Fakulti Perubatan,
Universiti Ain Shams, Kaherah.
Ogos 2003.
Kemaskini:
Mac 2005
Diperiksa & Diperbetul:
DR. ARIZA MOHAMED
MD (UKMalaysia), MOG (UKMalaysia)
SubKepakaran dalam IVF (latihan di Islamic University, Amman, Jordan)
(Pakar Perunding Perbidanan & Sakit Puan, Damai Service Hospital, KL)
(Pakar Perunding (kesuburan) di Concept Fertility Centre, DSH KL)
23 Mac 2005